“Manusia
dalam kehidupan, dalam pembelajaran ada banyak sekali kerisauan, ada
sebagian orang mengapa dicampakkan oleh keberhasilan, dibelenggu oleh
kegagalan? Sedangkan ada pula sebagian orang mengapa mereka bisa membuat
kegagalan enggan mendekat, selalu diperhatikan oleh keberhasilan,? Hal
ini disebabkan karena perbedaan sudut pandang mereka yang berbeda
menghadapi kerisauan, hasilnya dengan sendirinya akan berbeda pula”.
Banyak
ilmuan agung seperti Einstein, Newton, Edison, mereka juga bukan
seorang sukses sejak mereka dilahirkan, mereka juga mengalami banyak
sekali kesulitan dan kerisauan. Tetapi mereka mengerti bagaimana
terus-menerus menjadi dewasa dalam kesengsaraan dan kerisauan, dari
dalam kerisauan menyerap pengalaman.
Ada
banyak orang yang memilih jalan memandang rendah kerisauan, mencari
kelemahan (kerisauan), memukul mundur kerisauan itu dan melangkah
selangkah lebih maju kearah keberhasilan. Sedangkan ada sebagian orang,
mereka tidak bisa memukul mundur kerisauan, malah terkurung dalam
belenggu kerisauan, rela menjadi “tawanan” dari kerisauan, seumur hidup
biasa-biasa saja dan menyesal seumur hidup.
Apakah
perjalanan dari seseorang yang berhasil itu bisa selalu lancer? Ketika
Edison tidak mendapatkan sumbu lampu yang sesuai, dia paham sekali,
andaikata dia sendiri yang pergi mencari, mungkin akan menghabiskan
tenaga paruh hidupnya, tetapi dia tidak merasa putus asa, malahan
mengundang ilmuwan-ilmuwan dari berbagai tempat untuk bersama-sama
mencari. Dengan demikian, hanya menghabiskan waktu untuk berapa tahun
sudah bisa mendapatkan sumbu lampu yang sesuai, dan telah menjadi
seorang ilmuwan yang tenar di seluruh dunia. Menjumpai kerisauan,
hadapilah dengan senyum, lampauilah kerisauan itu, kalau begitu
kerisauan ini akan berubah menjadi suatu kesempatan bagi kita untuk
menuju keberhasilan.
Jangan
segan-segan, tersenyumlah menghadapi semua kerisauan, semua
permasalahan hidup, maka pintu keberuntungan insyaAllah terbuka buat
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar