Alkisah,
ada seorang pria tak sengaja melihat seekor burung merak sedang mencabuti
bulu-bulu indahnya.
“Tidakkah
kamu merasa sayang pada bulu indahmu itu? Setiap orang akan melakukan apapun
untuk dapat memiliki bulu indah sepertimu, mengapa kamu justru mencabutinya?”
kata seorang pria tadi.
“Ya,
betul sekali,” si burung merak menjawab.
“Kalau
memang benar apa yang aku katakana, berikan aku suatu penjelasan tentang apa
yang kamu lakukan,” pinta sip ria.
“Kamu
memang benar, tapi aku juga tidak salah,” jawab si burung merak.
Pria
tersebut tertegun, dengan bingung ia kembali bertanya, “Apa maksudmu?”
“Ya,
karena hidupku lebih berharga dari bulu-bulu ini. Bulu indahku ini dapat
mencelakakan hidupku. Itulah mengapa aku mencabutinya,” si burung merak pun
menjelaskan.
“Benar
sekali yang kamu katakana,” tukas sip ria.
#disadur dari
terapi masnawi (Prof. Dr. Nevzat Tarhan)