Senin, 12 Januari 2015

ULAT DI POHON JATI

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke tempat saya sendiri (rumah kelahiran saya) menemui kedua orang tua yang saat itu sedang terganggu kesehatannya. Saya memang punya jadwal rutin menyambangi kedua orang tua saya, yaitu setiap 15 hari sekali saya mewajibkan diri untuk sowan ke beliau. Pada pulang kali ini diluar jadwal yang ditentukan, saya ditelpon oleh saudara saya bahwa ibu sedang terganggu kesehatannya. Pada hari itu pula saya langsung bergegas menemui tempat pertapaan saya selama 9 bulan lamanya.

Waktu tempuh perjalanan saya dari tempat tinggal saat ini ke tempat kelahiran menghabiskan 90 menit. Setelah sampai, saya langsung menemui ibu saya. Ternyata benar waktu itu suhu tubuhnya lagi naik, tapi bilangnya kedinginan, semua sendinya ngilu, tidak enak makan, tidak bisa berkeringat seperti biasanya, untuk duduk saja juga tidak bisa. Singkat cerita beberapa tindakan saya ambil, selang 30 menit Alhamdulillah kondisi ibu saya berangsur membaik, terlihat wajahnya mulai memerah tanda aliran darah mulai lancar.

Sementara kita tinggal dulu cerita soal kondisi ibu saya. Ada satu pembahasan yang lumayan menggoda pendengaran saya untuk menyimaknya. Waktu itu ada beberapa famili saya juga berkumpul ditempat kedua orang tua saya, ngobrol santai kesana kemari tanpa tema besar tentunya. Berbicara musim, berbicara soal tanaman dan sebagainya.

Nah bicara soal musim yang saat ini lagi musim penghujan, musim bercocok tanam bagi para petani yang rata-rata penduduk di daerah kediaman orang tua saya adalah petani. “sudah 16 hari tanaman jagung tidak kenak hujan” kata sepupu saya. Pak De saya menimpali, ini akan lama tidak akan turun hujan karena saat ini “Ulat ada di Pohon Jati”. Barangkali yang dimaksud oleh Pak De saya adalah saat ini ulat sedang memakan daun pohon jati.

Memang bukan sesuatu yang tidak wajar, karena ulat bisa ada dimana-mana. Hidupnya memang dipohon-pohon, tetapi menurut Pak De saya dan menurut pengamatan yang dilakukan oleh sesepuh bahwa ketika Ulat memakan daun Pohon Jati menjadi sebuah pertanda atau tatengnger (Madura) hujan tidak akan turun sampai daun-daun itu habis termakan. Tentu kejadian ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi sering. Maka menjadi sebuah kesimpulan ketika ulat memakan daun pohon jati akan terjadi Jedda Hujan dalam jangka lama walaupun di musim penghujan.

Barangkali para pembaca juga pernah mengamati gejala seperti yang saya sampaikan di daerah masing-masing. Mungkin pula ada ulasan, apa benar demikian menurut tinjauan sains? Mohon masukan..

Dungkek, 10/01/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar