Beberapa hari yang lalu saya pulang ke
tempat saya sendiri (rumah kelahiran saya) menemui kedua orang tua yang saat
itu sedang terganggu kesehatannya. Saya memang punya jadwal rutin menyambangi
kedua orang tua saya, yaitu setiap 15 hari sekali saya mewajibkan diri untuk
sowan ke beliau. Pada pulang kali ini diluar jadwal yang ditentukan, saya
ditelpon oleh saudara saya bahwa ibu sedang terganggu kesehatannya. Pada hari
itu pula saya langsung bergegas menemui tempat pertapaan saya selama 9 bulan
lamanya.
Waktu tempuh perjalanan saya dari
tempat tinggal saat ini ke tempat kelahiran menghabiskan 90 menit. Setelah sampai,
saya langsung menemui ibu saya. Ternyata benar waktu itu suhu tubuhnya lagi
naik, tapi bilangnya kedinginan, semua sendinya ngilu, tidak enak makan, tidak
bisa berkeringat seperti biasanya, untuk duduk saja juga tidak bisa. Singkat cerita
beberapa tindakan saya ambil, selang 30 menit Alhamdulillah kondisi ibu saya
berangsur membaik, terlihat wajahnya mulai memerah tanda aliran darah mulai
lancar.
Sementara kita tinggal dulu cerita soal kondisi ibu saya. Ada satu pembahasan yang lumayan menggoda pendengaran saya untuk menyimaknya. Waktu itu ada beberapa famili saya
juga berkumpul ditempat kedua orang tua saya, ngobrol santai kesana kemari
tanpa tema besar tentunya. Berbicara musim, berbicara soal tanaman dan
sebagainya.
Nah bicara soal musim yang saat ini
lagi musim penghujan, musim bercocok tanam bagi para petani yang rata-rata
penduduk di daerah kediaman orang tua saya adalah petani. “sudah 16 hari
tanaman jagung tidak kenak hujan” kata sepupu saya. Pak De saya menimpali, ini
akan lama tidak akan turun hujan karena saat ini “Ulat ada di Pohon Jati”. Barangkali
yang dimaksud oleh Pak De saya adalah saat ini ulat sedang memakan daun pohon
jati.
Memang bukan sesuatu yang tidak wajar,
karena ulat bisa ada dimana-mana. Hidupnya memang dipohon-pohon, tetapi menurut
Pak De saya dan menurut pengamatan yang dilakukan oleh sesepuh bahwa ketika
Ulat memakan daun Pohon Jati menjadi sebuah pertanda atau tatengnger (Madura) hujan
tidak akan turun sampai daun-daun itu habis termakan. Tentu kejadian ini tidak
hanya terjadi sekali, tetapi sering. Maka menjadi sebuah kesimpulan ketika ulat
memakan daun pohon jati akan terjadi Jedda Hujan dalam jangka lama walaupun di musim penghujan.
Barangkali para pembaca juga pernah
mengamati gejala seperti yang saya sampaikan di daerah masing-masing. Mungkin pula
ada ulasan, apa benar demikian menurut tinjauan sains? Mohon masukan..
Dungkek, 10/01/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar