Melalui tulisan ini kita akan paham apa
sesungguhnya yang dinamakan dewasa, memang tidak mencakup keseluruhan arti yang
benar-benar tepat. Tapi ini beberapa arti yang mungkin bisa menjadi referensi
buat kita.
1.
Dewasa itu… realize that sometimes,
life is unfair. Dalam buku The Happiness
Project, Gretchen Rubin menuliskan, kadang sesuatu yang baik tak
selalu diberikan dalampackaging yang cantik. Menangisi sakit hati
tak akan mengubah keadaan. Mari hadapi dengan cantik, bersinar lebih terang,
dan percayalah akan ada sesuatu yang lebih baik bila kita cari.
2.
Dewasa itu… tak menjawab undangan atau
RSPV dengan kata “Maybe”.Pernah mendapat undangan pernikahan
atau meeting yang membutuhkan konfirmasi kehadiran “Yes”,
“No”, atau “Maybe”? Salah satu tanda kalau kita sudah cukup dewasa dalam
mengambil keputusan ialah tak memberi harapan palsu dengan berkata: “Mungkin”,
“Lihat nanti”, atau “Gue usahain ya”. Bila memang belum tahu bisa hadir atau
tidak, cek jadwal dan beri kepastian dalam waktu 24 jam. Jangan ragu untuk
bilang “No” bilang memang sudah ada kegiatan lain.
3.
Dewasa itu… keep your head down dan
work it. Gaji kecil pekerjaan segudang?
Mengeluh soal pekerjaan enggak akan ada habisnya. Bila memang itu hal urgent, segera
diskusikan dengan atasan. Sebab, keluhan kecil bisa sebesar bukit bila
diungkit-ungkit. Yuk, datang ke kantor tepat waktu, selesaikan pekerjaan,
kurangi komplain, dan hindari lembur untuk menjadi karyawan yang lebih happy.
4.
Dewasa itu… pujian bukan segalanya. “Inilah age
shock yang banyak dihadapi di umur 20-25. Saat membuat prestasi
dan tak ada pujian, maka mereka yang belum cukup dewasa akan merasa tak
dihargai,” ungkap Kelly Williams, penulis buku Adulting. Padahal,
sekecil apa pun prestasi yang kita dapat, walau tanpa pujian, itu berdampak
pada kesuksesan di masa datang.
5.
Dewasa itu… tak terhanyut janji manis. Menjadi
dewasa, tandanya kita mulai siap untuk menyortir siapa yang hanya manis di
mulut namun kenyatannya beda. Bukan pilih-pilih teman atau kekasih, hanya saja
kita berhak kok untuk dekat dengan orang-orang yang memang menghargai kita dan
memberi pengaruh baik. Kalau kata orang bijak, don’t be afraid of
losing someone who doesn’t feel lucky to have you.
6.
Dewasa itu… menyelesaikan apa yang
telah dimulai. Contoh kecilnya ialah
membersihkan peralatan makan. Walau kelihatannya simpel, memastikan peralatan
makan yang telah kita pakai kembali bersih atau meja kerja tertata rapi dari
kertas berserakan, menandakan kita punya tanggung jawab yang baik. Besar
kecilnya tanggung jawab, bisa menjadi ukuran seberapa jauh seseorang tumbuh
dewasa.
7.
Dewasa itu… shopping like eating. Keduanya
sama-sama menyenangkan dan menjadi kebutuhan hidup. Tapi kalau kelewatan,
rasa happy bisa berubah jadi tragedi. Kelly Williams punya
kisahnya sendiri: Bila hasrat belanja sedang memuncak, ia mengatakan dalam hati
“Saya tidak memerlukannya, masih ada hal yang lebih penting” berulang kali.
Bravo, mantra ini cukup ampuh untuk membuat hasrat belanja memudar.
8.
Dewasa itu… melihat dari dua sisi. Act
like you’ve been there. Setiap orang punya standar sendiri dalam
menilai atau menghadapi sesuatu. Memaksakan orang lain untuk mengikuti standar
kita bisa memicu konflik. Dan memaksakan diri untuk mengikuti standar orang
lain juga bisa bikin terbebani. Cukup saling menghargai.
9.
Dewasa itu… tahu cara bersenang-senang. Work
smart play hard. Pekerjaan atau masalah adalah dua hal yang tak akan
pernah ada ending-nya. Yang satu selesai, yang lain datang lagi.
Jadi buatlah target kapan harus ‘berperang’, kapan harus menikmati hidup.
Jangan sampai waktu 24 jam dalam sehari kita habiskan untuk hal-hal yang
menyita energi dan mengurangi mood. Nikmati happy
hour sepulang kantor dengan bekerja efektif selama 9 to 5.
sumber
: http:/ /www.chicmagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar