Pasti
kita sudah sangat familiar dengan salah satu ayat tentang pernikahan. Ya, QS :
Ar rum 21
”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir
“
Allah
sudah menentukan takdir masing2 hambaNya saat kita masih berusia 120 hari dalam
kandungan ibu. Hidup, mati, rizki dan jodoh. Oleh karena itu tak ada alasan
untuk khawatir masalah jodoh. Pasti bertemu. Jika tidak sekarang, berarti
nanti. Jika tidak di dunia, berarti pasti bertemu di akhirat. Ini masalah
keimanan.
Dan
ternyata konsep jodoh ini pun bisa dianalisa dari sisi medis. Pernah ada
penelittian terhadap pasangan suami istri yg telah menikah. Ternyata bahkan
sampai struktur kecil sel dan DNA pun di ditakdirkan antara suami istri.
Strukturnya saling melengkapi. Hal ini tidak terjadi pada pasangan yang meski
tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan.
Fase-fase pernikahan :
0-4
thn fase pengenalan
Harus
disiapkan bahwa bukan fase bulan madu. Namun, sebaiknya kita juga perlu
berusaha membangun fondasi rumah tangga dari hal-hal yang berada di luar urusan
kamar tidur. Ini saatnya bicara, apa yang akan kita berdua rencanakan untuk
masa depan keluarga. Visi misi keluarga. Bentuk kerja sama tim suami-istri,
Kapan akan punya anak, lalu bagaimana karier Anda dan suami. Siapa yang akan
mengasuh anak nanti, dan apa harapan suami untuk anak-anak dan juga Anda.
Bicarakan ini, maka selanjutnya kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk
perdebatan yang tidak perlu.
Pada
fase ini juga disebut fase adaptasi dibangun atas dasar komitmen. saling
mengenal, saling terbuka. Fase romantik love.
Semakin rendah toleransi kepada pasangan, maka semakin tinggi konflik yang akan muncul. Toleransi ini juga berdasarkan seberapa besar masing-masing berani untuk mengurangi sifat egosentris dalam dirinya dan berusaha menerima orang lain secara ikhlas. Kalau terpaksa, maka itu pun akan menjadi potensi stres di kemudian hari.
Semakin rendah toleransi kepada pasangan, maka semakin tinggi konflik yang akan muncul. Toleransi ini juga berdasarkan seberapa besar masing-masing berani untuk mengurangi sifat egosentris dalam dirinya dan berusaha menerima orang lain secara ikhlas. Kalau terpaksa, maka itu pun akan menjadi potensi stres di kemudian hari.
Oleh
karena itu pada fase ini kuncinya adalah berlapang dada, memperbanyak sabar.
Yakinlah, bagaimana pun suami kita, ia adalah laki-laki terbaik bagi kita
menurut Allah.
4-8
thn fase munculnya konflik
Ketika
antara suami atau istri tidak ada kesabaran akan perbedaan yang ada.
Berbagai
masalah yang bisa menimbulkan konflik pun bisa dari berbagai pintu. Perbedaan
cara pandang dalam menjalani kehidupan perkawinan adalah masalah yang paling
sering menjadi sumber konflik. perbedaan latar belakang pendidikan, sosial
ekonomi, budaya, dan agama saja sudah bisa mendatangkan konflik. Ini masih
ditambah lagi dengan perbedaan cara mendidik anak dan cara mengelola keuangan,
misalnya. Selain itu, pihak ketiga yang masuk di dalam rumah tangga, bisa dari
dalam, misalnya mertua, ipar, keponakan serta pihak dari luar seperti
pria/wanita lain juga bisa menjadi faktor pemicu konflik yang tajam.
Salah
satu penyebab pasangan suami-istri mengalami perceraian pada fase ini adalah
karena mereka tidak berusaha untuk mempertemukan dua pikiran, dan malah
menghindari perbedaan pendapat. Oleh karena itu kunci dr fase ini adalah
komunikasi. Jangan pernah memendam konflik. Utarakan, sampaikan dan segera cari
jalan keluarnya.
8-15
thn strugle love. Fase Kebosanan
Wajar
jika pada masa ini akan muncul kebosanan. Karena hampit tiap hari kita bertemu
dengan orang yang sama. Jika tak disiasti hal ini sedikit banyak akan
mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
Sempatkan untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Atur rencana untuk bisa berduaan saja. Tidak perlu sampai meninggalkan anak, tapi mungkin dengan menunggu mereka tidur di malam hari, lalu bisa nonton berduaan dengan pasangan dan bercakap-cakap. Variasi gaya dalam aktivitas di atas ranjang. Dsb
Sempatkan untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Atur rencana untuk bisa berduaan saja. Tidak perlu sampai meninggalkan anak, tapi mungkin dengan menunggu mereka tidur di malam hari, lalu bisa nonton berduaan dengan pasangan dan bercakap-cakap. Variasi gaya dalam aktivitas di atas ranjang. Dsb
15
tahun ke atas
Discovery
love. Merekonstruksi ulang cinta, tujuan bersama.
Masa ini juga rentan karena ini masa puber kedua.
Masa ini juga rentan karena ini masa puber kedua.
Pertanyaan:
Apa tanda dia jodoh kita?
Apa tanda dia jodoh kita?
Minta
petunjuk dengan istikharah. Tidak harus dengan mimpi, tapi kemantapan hati dan
kemudahan proses juga menjadi tanda dia adalah jodoh kita insyaa Allah.
Semoga
Bermanfaat,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar