Sebuah penelitian dari Brigham Young University,
Amerika Serikat, menyebutkan 30 persen bayi yang tidur sambil ngedot berpotensi
mengalami obesitas ketika mereka berusia dua tahun, dibandingkan anak yang
menyusu ASI.

Hasilnya, bayi yang diberikan susu formula setiap
hari akan mengalami obesitas pada usia 24 bulan. Sedangnkan 30 persen bayi yang
tidur dengan botol dot berisi susu formula akan mengalami obesitas pada dua
tahun. Ben Gibs, professor psikologi dari universitas tersebut, mengungkapkan
bahwa hal ini disebabkan karena bayi yang terbiasa menggunakan dot saat tidur
akan kesulitan untuk mengatur makanan mereka.
Selain pemaparan diatas, ada beberapa kebiasaan
yang memicu terjadinya obesitas pada anak diantaranya adalah :
- ASI digantikan susu formula.
- Makanan Pendamping ASI (MPASI) produk teknologi bukan produk alam yang bebas campur tangan manusia.
- Makanan padat usia tumbuh kembang ; jauh dari kebutuhan tubuh yang sesungguhnya, sebaliknya dekat dengan kecanduan (refinasi, bergula, bertepung, berminyak, berteknologi, berperasa buatan, berwarna buatan).
- Permainan tanpa gerak ; dari elektronik hingga tontonan.
- Kebiasaan yang dicontoh dari orang tua ; tergantung pada kendaraan, cendrung menyuruh orang ketimbang mengupayakan segala sesuatunya sendiri.
- Cemilan dan snacking yang kelihatannya sedikit tapi mengganggu nafsu makan dan isinya buka kebutuhan tubuh, tapi kecanduan lidah.
- Hadian atau “reward” atas perilaku atau prestasi berupa makanan.
- Perayaan-perayaan selalu berkisar di pesta makan.
- Menghargai makanan yang nampak ‘wah’ karena dibeli dengan harga mahal dan kemasannya menarik (cookies, cakes, berbagai jajanan asing atau makanan aneh baru dari luar negeri) ketimbang buah atau makanan sederhana buatan rumah.
- Jinjingan pesta ulang tahun anak-anak selalu biscuit, kue, permen, coklat, susu, dari yang kelas atas hingga harga warungan-karena mindset orang tua.
Sumber
: sehat alami – Dr Tan Shot Yen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar